Selasa, 10 Juli 2012

Perketat Pengawasan Ikan di Perbatasan


Provinsi Kalimantan Barat memperketat pengawasan peredaran ikan di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Itu dilakukan supaya tidak ada ikan impor ilegal yang masuk ke Kalbar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar Gatot Rudiyono, Selasa (10/7/2012), mengatakan, Kalbar sejak dulu menolak ikan impor. Selain tidak ada pengusaha yang mendapatkan izin impor ikan melalui Kalbar, beberapa kali juga ditemukan ikan selundupan asal Malaysia di Pontianak positif mengandung formalin.

"Kami bekerja sama dengan Balai Karantina Perikanan serta Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan untuk mengawasi masuknya ikan impor ilegal di wilayah Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong. Upaya memasukkan ikan dari Malaysia beberapa kali bisa digagalkan," kata Gatot.

Namun, Gatot mengakui, saat ini produksi ikan menurun karena nelayan sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Kebutuhan ikan di Kalbar tahun 2012 ini diperkirakan 156.000 ton. Jika persoalan BBM tidak tuntas dalam waktu dekat, produksi ikan tangkap dan ikan budidaya diperkirakan hanya 135.000 ton.[kompas]