Klasifikasi dan Morfologi
Berdasarkan klasifikasi yang ditemukan oleh Weber, ikan arwana silver diklasifikasikan sebagai berikut :
Filum | : | Chordata |
Sub Filum | : | Vertebrata |
Kelas | : | Pisces |
Sub Kelas | : | Teleostei |
Ordo | : | Malacopterygii |
Famili  | : | Osteoglossidea |
Genus | : | Scleropages |
Spesies | : | Scleropages formosus |

Ikan Arwana ini mempunyai bentuk badan yang memanjang, pipih (compresed) , punggung hampir lurus dan datar dari dari ujung mulut sampai ke sirip punggung, celah mulut lebar ke bawah dan menghadap ke atas. Pda ujung mulut bawah terdapat dua sungut yang runcing ke arah depan (Wirjoatmojo, 1976)
Sirip punggung terletak jauh ke belakang yang berseberangan dengan sirip dubur dan mencapai dekat pangkal sirip dubur. Sirip dada panjang mencapai daerah sirip perut. Sisik-sisik besar dan tersusun rapi, kecualu pada daerah sekitar pangkal sirip ekor, sirip dunur dan bagian perut (Suleiman, 2003). Sirip pada badan besar dan keras, sedangkan pada bagian kepala tidak bersisik. Mempunyai gelembung renang yang merupakan organ pernapasan tambahan. Abdomen agak runcing dan rahang menonjol (Sjafei, et al., 1995)
Linkungan asli ikan ini adalah sungai-sungai yang tidak berbatu yang berarus sedangdan juga ditemukan di danau-danau (Susanto, 1995) Jenis ikan Arwana ini sangat banyak, dan keberadaannya tersebar di berbagai wilayah antara lain Amerika Serikat, Australia, Brazil, Filipina, Malaysia, Indonesia dan Papua Nugini (Machmud, 2003) Ikan Arwana (Scleropages formosus) adalah arwana asli Indonesia dengan daerah penyebarannya berasal dari Kalimantan (Sungai-sungai Kapuas, Barito dan Mahakam) dan Sumatera (Lampung,Sumatera Selatan, Riau, JAMBI ).
Kebiasaan Makan dan Tingkah Laku
Arwaana termasuk ikan pemangsa (Predator). Aktivitas arwana lebih banyak dilakukan pada malam hari daripada siang hari (Bactiar, 2004). Ikan ini termasuk tipe ikan Surface feeder, yaknio mencari makan di permukaan air. Ikan arwana termasuk dalam kelompok ikan pemakan daging atau karnivora.
Organ Reproduksi
Induk arwana jantan dan betina sulit dibedakan, namun pada saat musin pemijahan, perbedaan dapat dilakukan dengan memperhatikan seks sekundernya. Ikan arwana jantan akan memperlihatkan perubahan warna badan serta sirip. Badan menjadi berwarna gelap atau lebih gelap, begitu juga dengan sirip ekor. Sebaliknya pada betina tidak memperlihatkan adanya perubahan warna (Suleiman, 2003) .
Tabel 1. Perbedaan induk jantan dan betina pada ikan arwana
No |
Organ
|
Induk jantan
|
Induk betina
|
1. | Tubuh | Lebih panjang dan ramping | Lebih pendek dan agak lebar |
2. | Kepala dan mulut | Kepala tampak lebih besar dan mulut agak lebar karena mengasuh anak dalam mulut | Kepala tampak meruncing dan mulut lebih kecil |
3. | Toraks (dada) | Lebih panjang | Lebih pendek |
4. | Sirip dada | Lebih panjang | Lebih pendek |
5. | Sirip dorsal | Menyempit | Melebar |
Klik Untuk Melihat Foto Lebih Banyak (BBAT Jambi):