Sebanyak 37 Kepala Keluarga (KK) di Desa Pusong Baroe, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Warga bermukim di pesisir pantai harus mengungsi akibat abrasi. Rabu 27 Desember 2012.
Menurut keterangan yang diperoleh The Aceh Traffic, dari relawan pendamping pengungsi, Salmawati, mengatakan, kejadian abrasi tersebut telah terjadi sejak tanggal 23 Desember 2012.
Akibat ombak yang semakin beringas dan ganas, maka pada tanggal 25 Desember 2012, warga memutuskan untuk mengungsi. Maka dibukalah posko pengungsi di kantor DPG Partai Aceh Pusong Baroe.
Total jiwa keseluruhan yang mengungsi dikantor tersebut, sebanyak 79 jiwa. Yang ikut mengungsi adalah hanya kaum ibu, anak-anak kecil dan wanita remaja. Semantara bagi kaum pria lebih memilih untuk menjaga rumah.
Selain itu, ada juga dua rumah milik warga yang hilang akibat dihantam ombak dan rata-rata rumah yang dihuni oleh 37 KK tersebut mengali rusak ringan yang akibatkan oleh terjangan ombak.
Salmawati juga menjelaskan, penyebab utama terjadinya abrasi ini diakibatkan oleh batu pemecah ombak yang tidak diselesaikan, batu tersebut tidak dipasangan sampai pada batasnya, yaitu sampai ke Desa Pusong lama.
“Akibat dipasang tidak sampai pada batasnya, maka kami yang terkena imbas,” ujar Salmawati.[Acehtraffic.com]
Menurut keterangan yang diperoleh The Aceh Traffic, dari relawan pendamping pengungsi, Salmawati, mengatakan, kejadian abrasi tersebut telah terjadi sejak tanggal 23 Desember 2012.
Akibat ombak yang semakin beringas dan ganas, maka pada tanggal 25 Desember 2012, warga memutuskan untuk mengungsi. Maka dibukalah posko pengungsi di kantor DPG Partai Aceh Pusong Baroe.
Total jiwa keseluruhan yang mengungsi dikantor tersebut, sebanyak 79 jiwa. Yang ikut mengungsi adalah hanya kaum ibu, anak-anak kecil dan wanita remaja. Semantara bagi kaum pria lebih memilih untuk menjaga rumah.
Selain itu, ada juga dua rumah milik warga yang hilang akibat dihantam ombak dan rata-rata rumah yang dihuni oleh 37 KK tersebut mengali rusak ringan yang akibatkan oleh terjangan ombak.
Salmawati juga menjelaskan, penyebab utama terjadinya abrasi ini diakibatkan oleh batu pemecah ombak yang tidak diselesaikan, batu tersebut tidak dipasangan sampai pada batasnya, yaitu sampai ke Desa Pusong lama.
“Akibat dipasang tidak sampai pada batasnya, maka kami yang terkena imbas,” ujar Salmawati.[Acehtraffic.com]