Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan meningkatkan target nilai ekspor hasil perikanan tahun 2012 sebesar US$4,2 juta. Peningkatan tersebut melihat target 2011 yang mengalami kenaikan signifikan sebesar US$3,5 juta atau 22,95 persen dibanding nilai ekspor tahun 2010.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Rabu (1/8), mengatakan realisasi ekspor hasil perikanan pada tahun 2011 sebesar US$3,5 milyar, naik 22,95% dari nilai ekspor tahun 2010. Peningkatan tersebut menjadi alasan KKP untuk meningkatkan target ekspor nasional sebesar US$4,2 miliar pada 2012.
Negara yang menjadi tujuan ekspor produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat mencapai nilai US$1,07 milyar (30,4%), Jepang US$806 juta (22,9%), dan Eropa US$459,8 juta (13,1%).
"Hasil yang telah dicapai tersebut tidak terlepas dari sinergitas antara Pemerintah dengan para pengusaha perikanan untuk terus meningkatkan sistem pengendalian guna menjaga mutu dan memberikan jaminan keamanan hasil perikanan," kata Sharif dalam siaran persnya.
Lebih lanjut, Sharif menuturkan keberhasilan pemasaran menjadi kunci sukses dalam mendukung industrialisasi perikanan. Dalam memacu pemasaran hasil perikanan, jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan menjadi sebuah keharusan.
"Meningkatnya kebutuhan global terhadap produk perikanan menjadi sebuah peluang Indonesia untuk terus meningkatkan produksinya, seperti China yang membutuhkan pasokan ikan hingga 2 juta ton pada tahun depan," jelasnya.
KKP berkomitmen dalam mendukung tumbuh kembangnya usaha perikanan, khususnya UKM perikanan. Menurutnya, pembangunan perikanan tidak terlepas dari peran strategis para pengusaha perikanan, sedangkan Pemerintah sebagai regulator akan terus memfasilitasi beragam hambatan yang dihadapi pelaku usaha perikanan sehingga usaha perikanan nasional dapat berperan banyak di pasar global.
Provinsi Jawa Timur dipandang KKP menjadi salah satu wilayah penting dalam mendukung industrilisasi perikanan. Sebagai salah satu basis produksi dan industri perikanan, di Jawa Timur terdapat sekitar 130 Unit Pengolahan Ikan (UPI), dimana 119 UPI diantaranya telah memiliki Sertifikat Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Sertifikat HACCP), sehingga dapat melakukan ekspor ke mancanegara.
Pada tahun 2011, Jawa Timur berhasil membukukan ekspor 351 jenis produk perikanan sebesar 341.775 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 1.307.350.762 atau sebesar 37,1 persen dari nilai ekspor perikanan.
Sementara itu, menurut catatan LPPMHP Jawa Timur, pada periode Januari – Juni 2012 ekspor hasil perikanan mencapai 159.415 ton, naik sebesar 31,5% dan nilai US$ 514,5 juta naik 31,41% dibanding periode yang sama tahun 2011.
Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ATLI), Safari Aziz yang meambahkan, bahwa permasalahan ekspor rumput laut ke China telah kembali berjalan normal. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya Surat Kelayakan Usaha dan Health Sertification yang dimiliki para pengusaha rumput laut, setelah dua bulan lalu menjadi prasyarat yang diminta China. "Respon cepat KKP, telah membuat pengusaha rumput laut dapat kembali mengekspor dan ceria," ujarnya.(kominfo/A-89) [pikiran rakyat]