News Update :

1000 Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Selasa, 16 Desember 2014

1000 Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Sangat menarik bagi petani karena pasar terus berkembang. Pemerintah juga secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye unggul benih lele makan gerakan ikan.

Sehingga pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak harus dilakukan di sisi atau hanya kegiatan subsisten. Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan makan daging yang baik.


Oleh karena itu, budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif. Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang besar Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampaknya contoh sepele lele pembesaran. Ikan berkumis masih dipandang sebelah mata oleh bisnis.

Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios pinggir jalan membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.

Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa:

1. Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar
    benih tinggi,
2. Seberapa mudah budidaya dikendalikan oleh masyarakat,
3. pemasaran ini mudah, dan
4. Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada ukuran dari biaya pakan),
5. Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan darat
    lainnya.

Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau Lahan Yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar Dari pemangsaan hama pembongkaran ikan  dan ular sawah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat maupun panen dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.

    Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
    Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
    Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
    Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
    Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit
1. Langkah pertama

Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, maka kolam diisi dengan air hingga 20 cm.

Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dengan taro diberikan daun, daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau baginya untuk mencegah bau ini disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.

2. Langkah Kedua

Siapkan benih 1000 lele dumbo ukuran 6-8 ekor cm. Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. Bibit yang baru dibeli (kedatangan baru) tidak segera dimasukkan ke dalam kolam renang, tapi harus melalui tahap bibit lele climatized yang dapat menyesuaikan diri dengan air di kolam.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak menyortir berukuran 9 -12 cm.

Alasannya, lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam renang ukuran 2 mx 1 mx 1 m.

Ada alasan mengapa kita tidak perlu kolam yang lebih besar. Pertama, untuk menghemat ruang. Kedua, untuk membatasi pergerakan ikan lele yang dapat tumbuh menjadi lebih besar, jika terlalu banyak bergerak lele akan tipis.

3. Kualitas air

Air kolam berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 30 cm (bulan kedua), dan 40 cm (bulan ketiga).

Warna air yang terbaik bagi penghuni kolam hijau. Air hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan patin. Lele tidak suka air jernih.

4. Makanan

Feeding dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 7 pagi, 05:00 dan 10:00. Feeding tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.

Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis ikan sentrat 781-1 untuk memanen ikan dapat dipanen 70 hari. Kebutuhan ½ kg pakan digunakan per hari.

Oleh karena itu, pakan yang dibutuhkan untuk memanen sebanyak 30 kg. Makan tidak boleh berlebihan. Seharusnya tidak ada makanan yang tersisa untuk sisa pelet yang tidak dikonsumsi akan mengendap di dasar kolam dan akan menyebabkan amonia beracun.

5. Kedalaman air

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.

Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh selain air juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam renang.

Packing dalam bibit kurang nyaman stres pembuatan bibit yang disebabkan oleh sejumlah guncangan, terlalu lama dalam plastik, dan cuaca panas. Solusinya adalah dengan membeli bibit dari tempat tidak terlalu jauh dari kolam renang dan tidak terkena sinar matahari.

Bibit akan mati jika tidak ada penyesuaian suhu antara air di plastik dengan air kolam. Sebelum Anda masukkan ke dalam kolam, benih harus diperkenalkan pertama dengan air kolam. ikan yang  direndam di kolam air selama ½ - 2 jam.

Kemudian buka plastik dan biarkan masuk ke air kolam perlahan-lahan ke dalam plastik sampai benih ikan keluar dengan sendirinya. Setelah itu, ikan baru benar-benar bisa masuk ke kolam. Lakukan ini di pagi atau sore hari untuk menghindari suhu air panas.

6. Tingkat Kejernihan Air

Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. Umpan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut.

Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa masuk air apapun ke dalam kolam.

Bisa jadi kita masuk ke air mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Itu harus air kolam berlumpur kami yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.

7. Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.

Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko pertanian, tergantung pada jenis penyakit. baca juga cara budidaya ikan gurame

8. Panen

Setelah cukup lama, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 5 sampai 10 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

Contoh Kolam Terpal Yang Baik:




Share this Article on :
 

© Copyright AQUACULTURE INFORMATION 2010 -2011 | Design by Awan Muis Bentoo | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.