CHINA akan mengadakan pengelolaan yang lebih ketat dan ilmiah terhadap Danau Qinghai. Menurut konsep terkait Provinsi Qinghai, berbagai pembangunan permanen di sekitar daerah pemandangan Danau Qinghai akan dihentikan sementara juga tidak mengizinkan dimulainya proyek baru.
Menurut konsep tersebut, jalan bebas hambatan nasional nomor 109 sekarang akan dipindahkan ke selatan dan kendaraan bermotor tidak diperbolehkan memasuki daerah pemandangan Danau Qing hai.
Semua proyek pembangunan dan proyek pariwisata harus menaati tuntutan pelestarian lingkungan. Wisatawan ke depan hanya dapat menempuh jalan papan, menunggang kuda, bersepeda atau mengendarai sepeda yang memenuhi tuntutan pelestarian lingkungan.
Wakil Gubernur Provinsi Qinghai Jidimajia menyatakan, Danau Qinghai akan dibangun menjadi sebuah daerah pemandangan yang relatif tertutup. Melaui pembenahan dan penyempurnaan secara bertahap, pada akhirnya akan dicapai standar warisan alam dunia.
Danau Qinghai yang luasnya 4,300 kilometer persegi merupakan danau air asin pedalaman terbesar di China dan tanah basah penting di dunia, dan dijuluki sebagai "Danau Dewa" oleh rakyat setempat.
Sebagai bagian penting Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, Danau Qinghai tergolong sebagai daerah yang peka perubahan cuaca global dan rapuh sistem ekologisnya.
TERPENGARUH
Selama beberapa tahun ini, terpengaruh oleh menghangatnya cuaca dan faktor kegiatan manusia, permukaan air Danau Qinghai terus menurun dan degenerasi sistem ekologi di alirannya semakin gawat.
Sejauh ini, China mengucurkan dana 470 juta yuan RMB dalam pelestarian dan pembenahan lingkungan ekologis Danau Qinghai, penghutanan kembali tanah garapan seluas 23,6 ribu hektar dan penghutanan kembali gunung gundul seluas 17 ribu hektar, dan membuat hutan penangkal gurun pasir seluas 96 ribu hektar sehingga pada tahap pertama berhasil mengekang kecenderungan memburuknya lingkungan ekologi di daerah tersebut.
Danau Qinghai juga adalah objek wisata tingkat nasional dan dijuluki sebagai atraksi yang paling mempesona di bagian barat China. Ia bagaikan sebutir batu permata yang indah terletak di bagian timur Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dan menarik semakin banyak wisatawan mancanegara.
Perkembangan pariwisata mendatangkan hasil guna yang cukup baik, sementara juga mendatangkan banyak kontradiksi. Eksploitasi secara membabi-buta, persaingan secara tidak teratur dan pengelolaan yang timpang tindih mengakibatkan kekacauan pariwisata Danau Qinghai dan sedang mengancam lingkungan ekologisnya.
Kalau tidak merombaknya dan mengelolanya melalui sebuah badan khusus, itu tidak hanya menguntungkan bagi pelestarian lingkungan hidup tetapi juga menguntungkan bagi pengembangan pariwisata di bawah syarat pelestarian lingkungan hidup.
Jidimajia mengatakan, semua integrasi harus dengan pelestarian lingkungan hidup sebagai prasyarat supaya Danau Dewa di lubuk hati rakyat etnis Tibet selalu memelihara pesonanya."(icb/elz)
Sumber: http://www.analisadaily.com
Menurut konsep tersebut, jalan bebas hambatan nasional nomor 109 sekarang akan dipindahkan ke selatan dan kendaraan bermotor tidak diperbolehkan memasuki daerah pemandangan Danau Qing hai.
Semua proyek pembangunan dan proyek pariwisata harus menaati tuntutan pelestarian lingkungan. Wisatawan ke depan hanya dapat menempuh jalan papan, menunggang kuda, bersepeda atau mengendarai sepeda yang memenuhi tuntutan pelestarian lingkungan.
Wakil Gubernur Provinsi Qinghai Jidimajia menyatakan, Danau Qinghai akan dibangun menjadi sebuah daerah pemandangan yang relatif tertutup. Melaui pembenahan dan penyempurnaan secara bertahap, pada akhirnya akan dicapai standar warisan alam dunia.
Danau Qinghai yang luasnya 4,300 kilometer persegi merupakan danau air asin pedalaman terbesar di China dan tanah basah penting di dunia, dan dijuluki sebagai "Danau Dewa" oleh rakyat setempat.
Sebagai bagian penting Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, Danau Qinghai tergolong sebagai daerah yang peka perubahan cuaca global dan rapuh sistem ekologisnya.
TERPENGARUH
Selama beberapa tahun ini, terpengaruh oleh menghangatnya cuaca dan faktor kegiatan manusia, permukaan air Danau Qinghai terus menurun dan degenerasi sistem ekologi di alirannya semakin gawat.
Sejauh ini, China mengucurkan dana 470 juta yuan RMB dalam pelestarian dan pembenahan lingkungan ekologis Danau Qinghai, penghutanan kembali tanah garapan seluas 23,6 ribu hektar dan penghutanan kembali gunung gundul seluas 17 ribu hektar, dan membuat hutan penangkal gurun pasir seluas 96 ribu hektar sehingga pada tahap pertama berhasil mengekang kecenderungan memburuknya lingkungan ekologi di daerah tersebut.
Danau Qinghai juga adalah objek wisata tingkat nasional dan dijuluki sebagai atraksi yang paling mempesona di bagian barat China. Ia bagaikan sebutir batu permata yang indah terletak di bagian timur Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dan menarik semakin banyak wisatawan mancanegara.
Perkembangan pariwisata mendatangkan hasil guna yang cukup baik, sementara juga mendatangkan banyak kontradiksi. Eksploitasi secara membabi-buta, persaingan secara tidak teratur dan pengelolaan yang timpang tindih mengakibatkan kekacauan pariwisata Danau Qinghai dan sedang mengancam lingkungan ekologisnya.
Kalau tidak merombaknya dan mengelolanya melalui sebuah badan khusus, itu tidak hanya menguntungkan bagi pelestarian lingkungan hidup tetapi juga menguntungkan bagi pengembangan pariwisata di bawah syarat pelestarian lingkungan hidup.
Jidimajia mengatakan, semua integrasi harus dengan pelestarian lingkungan hidup sebagai prasyarat supaya Danau Dewa di lubuk hati rakyat etnis Tibet selalu memelihara pesonanya."(icb/elz)
Sumber: http://www.analisadaily.com