Jakarta - Neraca perdagangan untuk komoditas perikanan Indonesia mengalami surplus selama Januari-April 2012, yakni 1,1 miliar dollar AS. Surplus perdagangan ikan itu naik 13,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 881,09 juta dollar AS.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor hasil perikanan selama Januari-April 2012 mencapai 405.745 ton atau naik 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 349.970 ton.
Dari segi nilai ekspor, juga terjadi peningkatan dari 1,06 miliar dollar AS pada Januari-April tahun 2011 menjadi 1,27 miliar dollar AS. Dari sisi impor perikanan, impor selama Januari-April 2012 sebesar 111.631 ton atau senilai 163,82 juta dollar AS. Impor ikan itu menurun dibandingkan Januari-April 2011, yakni 174.280 ton, atau senilai 178,63 juta dollar AS.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengemukakan, Indonesia masih bergantung impor bahan baku untuk industri pada bulan-bulan musim paceklik tangkapan ikan. "Itu karena ada masalah distribusi ikan yang tidak lancar akibat sistem logistik dan transportasi yang belum memadai," kata Hutagalung, akhir pekan lalu.
Ia menambahkan, masalah logistik merupakan masalah nasional, tidak hanya di sektor perikanan. Pihaknya berharap Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional dapat dikaji serius lintas kementerian. [kompas]