News Update :

Deep and Extreme 2012 Promosikan Ekowisata Sebagai Primadona Wisata Indonesia

Sabtu, 31 Maret 2012

Indonesia merupakan negara yang dianugerahi kekayaan alam berlimpah, salah satunya adalah kekayaan laut.  Dibandingkan dengan negara lain, kekayaan laut Indonesia terkenal dengan biota lautnya yang beraneka ragam. Melihat potensi ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengangkat kekayaan laut sebagai salah satu daya tarik pariwisata Indonesia melalui sejumlah program.

Salah satu even yang diadakan Kemenparekraf bekerjasama dengan stakeholder adalah Deep and Extreme Indonesia 2012. Event ini diadakan selama empat hari, terhitung 29 Maret hingga 1 April 2012 mendatang. Tahun ini, Deep and Extreme Indonesia mengangkat tema “Family Go Adventure” dengan tujuan mengajak keluarga Indonesia untuk menjadikan wisata bahari sebagai salah satu pilihan berwisata.

“Mengajak anak berwisata bahari  dapat mengenalkan mereka pada laut. Dengan begitu anak akan belajar untuk mencintai, menjaga dan melestarikan kekayaan laut yang kita miliki,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu yang memberikan kata sambutan pada pembukaan Deep and Extreme Indonesia 2012.


Dalam kesempatan itu, Mari mengatakan bahwa pemerintah harus terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan seluruh pihak terkait untuk terus memajukan wisata bahari. “Infrastruktur dan transportasi merupakan masalah yang masih sering menjadi kendala bagi pengembangan destinasi wisata termasuk destinasi wisata bahari. Oleh sebab itu pihak pemerintah serta seluruh pihak terkait harus terus berkoordinasi untuk membenahi infrastruktur dan transportasi tersebut,” tambah Mari lagi.

Persoalan pelestarian lingkungan ini  juga berkaitan dengan penanaman modal oleh investor. “Investor wisata minat khusus ini sangat spesifik, biasanya mereka lebih tertarik untuk membangun resort, bukan hotel besar,” sambung wanita ramah ini.



Pelestarian lingkungan akan dilakukan oleh pihak pemerintah yakni Kemenparekraf, bekerjasama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), Kementerian Kehutanan (Kemenhut) serta pemerintah daerah. “Kami akan melakukan kolaborasi dengan KKP dan Kemenhut untuk menjaga kelestarian alam khususnya disekitar destinasi pariwisata. Tentunya kita tidak ingin mempromosikan destinasi wisata lantas merusaknya, maka kami akan bekerjasama untuk menjaga keindahan destinasi tersebut,” tambah Mari Pangestu.

Mengenai usaha pelestarian lingkungan ini, Mari Pangestu mencontohkan pelestarian lingkungan di Wakatobi.  “Wakatobi misalnya, kami bekerjasama dengan pemerintah daerah, pemilik resort, serta  LSM setempat  untuk mengembangkan program dan meningkatkan kesadaran masyarakat terutama nelayan setempat agar  tidak menggunakan dinamit untuk memancing. Sebagai gantinya, mereka juga harus diberikan alternative sumber mata pencaharian,” jelasnya lagi.Usaha pelestarian lingkungan juga dapat dilakukan dengan penanaman terumbu karang. “Penanaman terumbu karang juga bisa dijadikan sebagai objek wisata,” imbuh Mari.



Tidak seperti jenis wisata lain, wisata minat khusus tidak memerlukan jumlah pengunjung yang banyak. “Wisata minat khusus mengandalkan alam sebagai daya tarik utamanya, oleh karena itu kelestarian alam juga harus diperhatikan. Semakin banyak orang yang datang ke destinasi wisata minat khusus, maka kemungkinan terjadi perusakan ditempat itu semakin tinggi,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mari memaparkan data bahwa 30% dari total 7,6 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia merupakan wisatawan yang datang dengan tujuan melakukan olahraga selam. “Olahraga selam memiliki banyak peminat. Saya gembira melihat angka ini dan berharap angka ini terus meningkat,” ujarnya sambil tersenyum.

Dari 600 diving spot yang ada di Indonesia, Mari berpendapat bahwa semua tempat itu memiliki keindahan yang berbeda satu sama lain.  Jadi mungkin itu yang membuat para divers mencoba berdiving diberbagai tempat,” kata Mari lagi.

Selain Deep and Extreme Indonesia, Kemenparekraf juga akan mengadakan promosi wisata bahari didalam dan luar negeri. “Promosi yang akan kita lakukan di luar negeri salah satunya adalah Dema Show 2012 yang akan diadakan di Las Vegas pada 14-17 November 2012,” menutup sambutannya dalam pembukaan Deep and Extreme Indonesia 2012.[Puskompublik]
Share this Article on :
 

© Copyright AQUACULTURE INFORMATION 2010 -2011 | Design by Awan Muis Bentoo | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.