Dilansir UPI, desa pintar ini dibangun di timur laut Kuala Lumpur, tepatnya di Rimbunan Kaseh yang terdiri dari 100 rumah terjangkau yang dilengkapi fasilitas rekreasi edukasional dan latihan canggih.
Selain itu, rumah ini dibangun dengan sistem yang dirancang khusus untuk menyediakan makanan dan penghasilan tambahan bagi penduduk desa. Desa ini juga menggunaka sistem aquakultur untuk memelihara Tilapia yang merupakan ikan yang mampu menjadi sumber protein.
Tangki air tawar untuk ikan yang ada juga bisa digunakan untuk irigasi pohon, sawah dan ladang. Desa pintar ini mampu memberi penghasilan bulanan sekitar US$400-650 (Rp3,7-6,2 juta) bagi para penduduk desa.
Rumah-rumah yang memiliki luas 305 meter persegi dan dapat dibuat dalam 10 hari dengan biaya US$16-20 ribu (Rp151 juta - Rp189 juta).
“Model ini menjadi kesempatan besar untuk menciptakan perubahan di kondisi buruk Malaysia dan negara lain,” tutup Ellis Rubinstein dari New York Academy of Sciences yang terkait proyek dari Malaysian Industry-Government Group on High Technology (MIGHT) ini. [UPI]