News Update :

Pemerintah Barter Ikan dengan Beras Thailand

Rabu, 25 Juli 2012


Ilustrasi

Jakarta - Pemerintah merancang barter ikan Indonesia dengan beras Thailand. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya menyeimbangkan neraca perdagangan yang saat ini masih defisit di pihak Indonesia.

”Masih dirancang (barter itu), belum pasti besarannya berapa karena masih terus dibahas,” kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Selasa (24/7/2012). Bayu juga belum memastikan kapan barter ikan dan beras itu dilaksanakan. ”Yang jelas, kita ingin meningkatkan perdagangan kita dengan Thailand, menyeimbangkan neraca perdagangan yang sekarang kita defisit,” kata Bayu.

Data terbaru Kementerian Perdagangan menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Thailand pada periode Januari-Februari 2012 mencapai 2,89 miliar dollar AS. Total ekspor Indonesia mencapai 1,07 miliar dollar AS, sedangkan ekspor Thailand mencapai 1,81 miliar dollar AS. Dengan demikian, Indonesia masih defisit sekitar 700 juta dollar AS.

Secara terpisah, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengaku belum pernah diajak bicara oleh Kementerian Perdagangan terkait dengan tukar-menukar komoditas ikan asal Indonesia dengan beras dari Thailand.

Ia menambahkan, wacana tukar-menukar komoditas antara Indonesia dan Thailand bergulir tahun 2007. Akan tetapi, ketika itu Thailand tidak meminta produk ikan, tetapi meminta wilayah konsesi penangkapan ikan di wilayah Indonesia.

”Bentuk kerja sama perdagangan masih seperti yang dulu, yakni wilayah konsesi menangkap ikan di Indonesia ditukar dengan beras Thailand, maka kami jelas menolak,” kata Cicip.

Ia menambahkan, Thailand selama ini ditengarai mencuri ikan dari Indonesia. Saat ini masih ada persoalan bilateral di antara kedua negara terkait dengan perikanan yang mendesak untuk diselesaikan. Pertama, Thailand wajib memulangkan sendiri awak kapal ikan yang tertangkap mencuri ikan di Indonesia. Kedua, Pemerintah Thailand perlu berkomitmen serius menolak segala jenis ikan yang masuk ke negara mereka tanpa memiliki sertifikat asal-usul karena berpotensi merupakan hasil curian.

Terkait dengan stok pangan, termasuk beras, kemarin Menteri Pertanian Suswono memimpin rapat pleno pemerintah dan dunia usaha membahas kondisi pasokan dan harga pangan menjelang hari besar keagamaan nasional 2012.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan memaparkan, bahan pangan selama bulan puasa dan menjelang Lebaran dipastikan aman. Harga pangan juga cenderung turun dibandingkan saat menjelang bulan puasa. Masyarakat diminta tak khawatir.

Rusman mengatakan, komoditas beras tidak ada masalah. Harga tidak berfluktuasi karena pasokan masih cukup kuat mengingat Lebaran berlangsung di tengah panen musim gadu.

Pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, masih di atas 2.000 ton per hari. ”Ini indikasi pasokan beras secara nasional bagus. Masyarakat tidak usah khawatir,” katanya. (WHY/LKT/MAS/AYS/PRA/RAZ/ACI/CHE) [kompas]
Share this Article on :
 

© Copyright AQUACULTURE INFORMATION 2010 -2011 | Design by Awan Muis Bentoo | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.