Laut Aceh |
Banda Aceh - Kelangkaan ikan masih terjadi di Banda Aceh menyusul belum normalnya aktivitas melaut nelayan serta cuaca buruk di perairan. Akibatnya, harga ikan pun melonjak dari sebelum bulan Ramadhan lalu. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung setidaknya hingga Agustus nanti.
Ikan merupakan makanan pokok dan sangat digemari warga Aceh selain daging. Ikan seperti kakap dan tongkol merupakan makanan sehari-hari warga.
Di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo Aceh, Rabu (25/7/2012), harga ikan kakap Rp 80.000 per kilogram atau naik dari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan ini disebabkan stok ikan tangkapan nelayan masih sangat jarang. Sebagian ikan yang dijual didatangkan dari daerah lain, seperti Medan.
Untuk ikan tongkol, harga di Pasar PPI Lampulo dalam tiga hari terakhir mencapai Rp 400.000 per keranjang. Satu keranjang berisi 20 kilogram ikan. Harga tersebut melonjak dibanding sebelum Ramadhan lalu yang masih pada kisaran Rp 250.000 hingga 300.000 per keranjang.
Syamsuddin (30), pedagang ikan di PPI Lampulo, mengungkapkan, kenaikan harga ikan ini karena masih sangat jarang nelayan yang melaut pada awal Ramadhan ini. Sesuai tradisi setempat, warga tak beraktivitas di laut setidaknya hingga satu minggu Ramadhan berjalan.
"Kami sebagai pedagang pun juga sulit mendapatkan ikan, sedangkan permintaan dari pembeli juga tetap tinggi. Itu berpengaruh terhadap harga," kata dia.
Di Pasar Peunayong, harga ikan kakap mencapai Rp 85.000 hingga 90.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 45.000. Sejumlah pedagang mengaku kehabisan stok dan menunggu ikan dari Medan. "Kalau dari Banda Aceh masih jarang ikan. Sekarang orang di sini habis meugang (ritual kenduri Ramadhan). Biasanya nelayan baru melaut satu minggu lagi," kata Salim (46), pedagang ikan di Pasar Peunayong.
Busairi (42), nelayan di Lampulo mengungkapkan, meskipun ada sebagian kecil nelayan yang tetap melaut, hasil tangkapannya tak menggembirakan. Pasalnya, cuaca saat ini buruk. Angin selatan bertiup kencang sehingga gelombang laut tinggi [kompas]